Sejarah Stasiun Kereta Api Jakarta
Minggu, 30 September 2018
Edit
Sejarah Stasiun Kereta Api Jakarta Kota
Horas!!! apa kabar teman teman pembaca majalah elektronik Railfans Indonesia Dan Pecinta Kereta Api..kali ini Ananda Rafi Railfans kembali memposting artikel menarik untuk menemani waktu membaca kalian yang pastinya akan menambah wawasan,informasi dan pengetahuan kita bersama guys..oleh karena itu selamat membaca semoga bermanfaat.Kali ini kita akan membahas Sejarah Stasiun Kereta Api Jakarta Kota.
Sejarah Stasiun Jakarta Kota, berasal dari kisah pejalanan kota Jakarta yang pada mulanya bernama Batavia. Di kawasan tersebut, terasa berasal dari lebih kurang Pelabuhan Sunda Kalapa hingga Kawasan Kota Tua, terpendam sejuta cerita yang ikut menjadi saksi eksisensi berasal dari Jakarta lama. Mulai dari kawasan dsinilah Jakarta kemudian berkembang hingga menjadi Ibukota negara kita, Indonesia.
Kawasan Jakarta Kota, adalah sebuah kawasan kota tua yang jadi cikal-bakal pertumbuhan kota Jakarta seperti yang kita bisa menyaksikan saat ini ini. Jauh-jauh hari sebelum saat Jakarta atau yang di awalnya bernama Batavia jadi Ibukota Indonesia, kawasan ini udah lebih dulu ada.Adalah pelabuhan Sunda Kelapa (Kalapa didalam bahasa Sunda) yang memegang manfaat mutlak didalam pertumbuhan kota Batavia yang kelak bakal jadi Ibukota negara Indonesia, yang sesudah itu berpindah nama jadi Jakarta.
Sunda Kalapa adalah sebuah pelabuhan besar yang menjadi lantas lintas perniagaan di masa lalu. Para saudagar dari bermacam belahan dunia bakal datang untuk berdagang ataupun hanya sebatas mengisi bekal sebelum saat kembali berlayar ke daerah atau tanah tujuannya.Sunda Kalapa apalagi udah disebut-sebut sejak masa Tarumanegara, sebuah kerajaan hindu pertama di tanah Jawa pada abad VII. Sunda Kelapa juga menjadi pelabuhan mutlak waktu Jawa bagian barat masih menjadi kekuasaan Kerajaan Sunda dan Pajajaran.
Menurut sebagian naskah kuno, penamaan Sunda Kalapa sendiri sebab pelabuhan ini berada di bawah kekuasaan Raja Sunda dan banyak ditumbuhi pohon kelapa. Meski Tatar Pasundan sendiri tercatat pernah dikuasai oleh Kerajaan Galuh, Kerajaan Sunda hingga Pajajaran, tapi konon para pelaut selamanya menyebut pelabuhan ini adalah punya berasal dari Raja Sunda.
Karena begitu strategisnya, Sunda Kelapa juga tercatat pernah diperebutkan dan dikuasai oleh sebagian kerajaan nusantara dan lebih-lebih oleh Belanda di jaman penjajahan. Pajajaran, Cirebon, Banten, Mataram Islam hingga Belanda, pernah menguasai Sunda Kelapa dan sekitarnya, juga kawasan kota tua.
Jika nanti kamu berkunjung ke kawasan Kota Tua, pastinya belum lengkap kecuali tidak berkunjung ke sebuah stasiun kereta api yakni Stasiun Jakarta Kota. Stasiun kota atau kini lebih sering disebut Stasiun Kota ini adalah salah satu stasiun yang terbesar dan tertua di Ibukota apalagi di Indonesia.
Stasiun ini dibangun kira-kira th. 1870, dan ditutup pada 1926 untuk direnovasi sampai jadi bentuk bangunan seperti yang kita memandang sekarang. Renovasi stasiun ini dirampungkan pada tanggal 19 Agustus 1929, dan pada tanggal 8 Oktober 1929 stasiun ini kembali diresmikan. Peresmian stasiun ini dilaksanakan secara besar-besaran oleh A.C.D de Graeff, Gubernur Jenderal Hindia Belanda sementara itu.
Sebelum stasiun kota dibangun, di kawasan ini persisnya sebelah selatan Meseum Sejarah Jakarta, udah ada stasiun milik perusahaan kereta api Nederlands-Indische Spoorweg Maatschapij yang dibangun pada ahir abad 19 dan melayani rute Batavia-Buitenzorg atau kini Bogor. Stasiun ini kemudian di membeli oleh pemerintah Hindia belanda pada tahun 1913.
Selain disebut sebagai Stasiun Kota, stasiun di kawasan kota tua ini termasuk sering disebut Beos. Menurut beragam catatan, Beos punyai makna Bataviasche Ooster Sporweg Maatschapij yang berarti Maskapai Angkutan Kereta Api Batavia Timur.
Sebagian ulang mengatakan bahwa Beos adalah Batavia En Omstreken yang jika diambil kesimpulan punyai pengertian Batavia dan sekitarnya. Secara bahasa, Batavia dan sekitarnya telah sesuai bersama dengan kegunaan dan kegunaan dari kereta api itu sendiri.
Selain Stasiun Jakarta Kota, di kawasan ini termasuk banyak berdiri gedung-gedung kuno bersama dengan arsitektur Eropa dan Tiongkok. Diantara bangunan-bangunan tersebut, keliru satunya adalah Museum Fatahilah yang banyak dikunjungi para wisatawan sebab nilai dan catatan sejarah Jakarta yang tersimpan di dalamnya.
Mungkin sekian saja Artikel kita kali ini semoga bermanfaat yang pastinya menambah wawasan,informasi kita bersama.jangan lupa follow Fan Page Facebook saya untuk mengatahui Artikel Majalah Elektronik Railfans Indonesia & Pecinta K.A Terbaru yang hanya di Ananda Rafi Railfans.Terima kasih sudah membaca..kunjungi terus:
www.anandarafi.com
youtube.com/c/AnandaRafiChannel
Horas!!! apa kabar teman teman pembaca majalah elektronik Railfans Indonesia Dan Pecinta Kereta Api..kali ini Ananda Rafi Railfans kembali memposting artikel menarik untuk menemani waktu membaca kalian yang pastinya akan menambah wawasan,informasi dan pengetahuan kita bersama guys..oleh karena itu selamat membaca semoga bermanfaat.Kali ini kita akan membahas Sejarah Stasiun Kereta Api Jakarta Kota.
Sejarah Stasiun Jakarta Kota, berasal dari kisah pejalanan kota Jakarta yang pada mulanya bernama Batavia. Di kawasan tersebut, terasa berasal dari lebih kurang Pelabuhan Sunda Kalapa hingga Kawasan Kota Tua, terpendam sejuta cerita yang ikut menjadi saksi eksisensi berasal dari Jakarta lama. Mulai dari kawasan dsinilah Jakarta kemudian berkembang hingga menjadi Ibukota negara kita, Indonesia.
Kawasan Jakarta Kota, adalah sebuah kawasan kota tua yang jadi cikal-bakal pertumbuhan kota Jakarta seperti yang kita bisa menyaksikan saat ini ini. Jauh-jauh hari sebelum saat Jakarta atau yang di awalnya bernama Batavia jadi Ibukota Indonesia, kawasan ini udah lebih dulu ada.Adalah pelabuhan Sunda Kelapa (Kalapa didalam bahasa Sunda) yang memegang manfaat mutlak didalam pertumbuhan kota Batavia yang kelak bakal jadi Ibukota negara Indonesia, yang sesudah itu berpindah nama jadi Jakarta.
Sunda Kalapa adalah sebuah pelabuhan besar yang menjadi lantas lintas perniagaan di masa lalu. Para saudagar dari bermacam belahan dunia bakal datang untuk berdagang ataupun hanya sebatas mengisi bekal sebelum saat kembali berlayar ke daerah atau tanah tujuannya.Sunda Kalapa apalagi udah disebut-sebut sejak masa Tarumanegara, sebuah kerajaan hindu pertama di tanah Jawa pada abad VII. Sunda Kelapa juga menjadi pelabuhan mutlak waktu Jawa bagian barat masih menjadi kekuasaan Kerajaan Sunda dan Pajajaran.
Menurut sebagian naskah kuno, penamaan Sunda Kalapa sendiri sebab pelabuhan ini berada di bawah kekuasaan Raja Sunda dan banyak ditumbuhi pohon kelapa. Meski Tatar Pasundan sendiri tercatat pernah dikuasai oleh Kerajaan Galuh, Kerajaan Sunda hingga Pajajaran, tapi konon para pelaut selamanya menyebut pelabuhan ini adalah punya berasal dari Raja Sunda.
Karena begitu strategisnya, Sunda Kelapa juga tercatat pernah diperebutkan dan dikuasai oleh sebagian kerajaan nusantara dan lebih-lebih oleh Belanda di jaman penjajahan. Pajajaran, Cirebon, Banten, Mataram Islam hingga Belanda, pernah menguasai Sunda Kelapa dan sekitarnya, juga kawasan kota tua.
Jika nanti kamu berkunjung ke kawasan Kota Tua, pastinya belum lengkap kecuali tidak berkunjung ke sebuah stasiun kereta api yakni Stasiun Jakarta Kota. Stasiun kota atau kini lebih sering disebut Stasiun Kota ini adalah salah satu stasiun yang terbesar dan tertua di Ibukota apalagi di Indonesia.
Stasiun ini dibangun kira-kira th. 1870, dan ditutup pada 1926 untuk direnovasi sampai jadi bentuk bangunan seperti yang kita memandang sekarang. Renovasi stasiun ini dirampungkan pada tanggal 19 Agustus 1929, dan pada tanggal 8 Oktober 1929 stasiun ini kembali diresmikan. Peresmian stasiun ini dilaksanakan secara besar-besaran oleh A.C.D de Graeff, Gubernur Jenderal Hindia Belanda sementara itu.
Sebelum stasiun kota dibangun, di kawasan ini persisnya sebelah selatan Meseum Sejarah Jakarta, udah ada stasiun milik perusahaan kereta api Nederlands-Indische Spoorweg Maatschapij yang dibangun pada ahir abad 19 dan melayani rute Batavia-Buitenzorg atau kini Bogor. Stasiun ini kemudian di membeli oleh pemerintah Hindia belanda pada tahun 1913.
Selain disebut sebagai Stasiun Kota, stasiun di kawasan kota tua ini termasuk sering disebut Beos. Menurut beragam catatan, Beos punyai makna Bataviasche Ooster Sporweg Maatschapij yang berarti Maskapai Angkutan Kereta Api Batavia Timur.
Sebagian ulang mengatakan bahwa Beos adalah Batavia En Omstreken yang jika diambil kesimpulan punyai pengertian Batavia dan sekitarnya. Secara bahasa, Batavia dan sekitarnya telah sesuai bersama dengan kegunaan dan kegunaan dari kereta api itu sendiri.
Selain Stasiun Jakarta Kota, di kawasan ini termasuk banyak berdiri gedung-gedung kuno bersama dengan arsitektur Eropa dan Tiongkok. Diantara bangunan-bangunan tersebut, keliru satunya adalah Museum Fatahilah yang banyak dikunjungi para wisatawan sebab nilai dan catatan sejarah Jakarta yang tersimpan di dalamnya.
Mungkin sekian saja Artikel kita kali ini semoga bermanfaat yang pastinya menambah wawasan,informasi kita bersama.jangan lupa follow Fan Page Facebook saya untuk mengatahui Artikel Majalah Elektronik Railfans Indonesia & Pecinta K.A Terbaru yang hanya di Ananda Rafi Railfans.Terima kasih sudah membaca..kunjungi terus:
www.anandarafi.com
youtube.com/c/AnandaRafiChannel