Sejarah Stasiun Kereta Api Medan
Kamis, 27 September 2018
Edit
Sejarah Stasiun Kereta Api Medan
Horas!!! Apa kabar semua teman-teman Railfans dan pecinta Kereta Api Indonesia..kali ini saya kembali lagi memposting Artikel Terbaru seputar kereta api indonesia.yang kali ini kita akan membahas Sejarah Stasiun Kereta Api Medan.
Medan sebagai kota bisnis tak lepas dari pengaruh Tembakau Deli. Dibangunnya Stasiun Kereta Api Medan, jadi pendukung Medan berkembang sebagai pusat perdagangan dan bisnis. Maraknya perdagangan Tembakau Deli membuat Belanda mulai berpikir sungguh-sungguh soal Tembakau Deli. Niat mengelolanya keluar dan keluar jadi satu peluang bisnis menjanjikan. Pada tahun 1862 Jacob Nienhuys akhirnya mendarat di Labuhan Deli. Belanda memberi amanah dengan cara membuat sebuah visi uji coba potensi tembakau. Hanya butuh dua tahun, Tembakau Deli bekembang pesat dan dicap dengan mutu terbaik. Hubungan dan juga jaringan kolonial Belanda yang luas membuat tembakau ini mempunyai pasar spesifik ke mancanegara yaitu Bremen dan Amsterdam. Perkembangan pesat Tembakau Deli ini pasti berpengaruh bagi kota Labuhan Deli. Labuhan Deli jadi pusat perdagangan dan pemerintahan dan menarik sejumlah investor dari mancanegara.
T.Cremer yakni manajer Perusahaan Deli (Deli Matschappij) memberi saran supaya membangun jaringan kereta api di Deli. Bahkan beliau mendesak supaya pembangunan dapat dibangun dan direalisasikan secepat kemungkinan mengingat pesatnya perkembangan perusahaan Perkebunan Deli. Dia termasuk udah memberi saran pembukaan jalan yang menghubungkan antara Medan-Berastagi dengan layanan hotel seperti Hotel Grand Berastagi dan Bukit Kubu yang saat ini sebagai tempat peristirahatan pebisnis perkebunan.
Di samping itu, berkembangnya Belawan sebagai bandar kapal ekspor hasil perkebunan ke Eropa telah pula mendorong laju percepatan pembangunan jaringan kereta api yang menghubungkan daerah-daerah perkebunan di Sumatra Timur. Namun pemerintah berpikiran jalur transportasi sungai dinilai cukup lambat didalam proses angkutan hasil mengolah perkebunan menuju Belawan. Pemerintah Belanda pun memiliki rencana pembangunan jaringan kereta api yang menghubungkan Belawan-Medan-Delitua-Timbang Langkat (Binjai). Pada bulan Juni 1883, proyek perkebunan Belanda dipindahtangankan berasal dari Deli Matschappij kepada Deli Spoorweg Matschappij (DSM). Pada tahun itu, presiden komisaris DSM, Peter Wilhem Janssen merealisaikan pembangunan rel kereta api yang menghubungkan Medan-Labuhan pada tanggal 25 Juli 1886.
Perkembangan relasi kereta api cukup penting seiring bersama ekspansi pebisnis perkebunan ke sebagian kawasan di Sumatera Timur. Pada th. 1888 kawasan-kawasan layaknya Belawan, Deli dan Binjai udah sanggup dilewati oleh kereta api. Tercatat pula Tjong A. Fie sebagai donatur pembangunan jaringan kereta Api Labuhan-Belawan. Pembangunan kereta api dilanjutkan bersama menghubungkan antara Lubuk Pakam-Bangun Purba yang sanggup digunakan terhadap th. 1904. Selanjutnya, terhadap th. 1916 dibangun rute Kereta Api yang menghubungkan Medan-Siantar yang menjadi pusat perkebunan teh di Siantar yang masih bertahan hingga kala ini. Pada th. 1929-1937 ikut pula dibangun jaringan Kereta Api yang menghubungkan Kisaran-Rantau Prapat.
Setelah tersebar luasnya jaringan kereta api yang menghubungkan Labuhan Deli bersama wilayah Sumatera Timur, kolonal Belanda konsisten mengembangakan jaringan Kereta Api Deli. Pengusaha Kereta Api Deli (DSM) merencanakan untuk menghubungkan jaringan kereta api Deli di Sumatera Timur bersama Kereta Api punya negara di Aceh (Atjeh Staatspoor) bersama jaringan Kereta Api Sumatera Barat. Dalam belajar kelayakan yang ditunaikan oleh DSM, direncanakan akan membangun jaringan kereta api Lubuk Linggau-Kota Pinang. Pembangunan jaringan kereta api di Sumatera Barat ditunaikan terutama dahulu yang menghubungkan lintas Taluk-Teluk Bayur selama 273 km, lintas Taluk-Tembilahan selama 212 km dan lintas Taluk-Pekan Baru selama 155 km. Pengusaha dan penguasa kolonial sudah merencanakan jaringan kereta api Trans Sumatra yang menghubungkan kota-kota di Sumatera, mulai dari Aceh sampai Palembang. Sumatera Timur (Medan) direncanakan sebagai Pusat perkebunan dan Belawan menjadi Pelabuhan Internasional eksport dan import.
Karyawan yang dipekerjakan terhadap perusahaan DSM adalah orang Eropa, Asia dan Inlanders. Hingga terhadap terhadap tahun 1939, perusahaan DSM telah punyai struktur organisasi yang jelas dan berkedudukan di Medan dan Amsterdam. Struktur organisasi dimaksud terdiri dari Dewan Komisaris, Direktur, Sekretaris, Komisi Wilayah Medan dan Administratur Medan. Tercatat pula, tidak benar seorang Dewan Komisi Wilayah Medan pernah dipegang oleh orang Indonesia yakni Djaidin Purba yang terhitung pernah menjabat sebagai Walikota Medan.
Medan udah direncanakan jadi kota berstandar internasional dan Sumatera Utara dibentuk sebagai kawasan pusat perkebunan di Indonesia. Hal ini tentu saja di dukung oleh pelabunan Belawan yang udah ramai dikunjungi sebelum saat kehadiran entrepreneur kolonial, di mana Belawan udah dikenal sebagai bandar niaga yang super repot terhadap abad 12-13M. Namun, usaha untuk menuntaskan jalan Kereta Api Trans Sumatera itu tidak tercapai seiring bersama meningkatnya ketegangan Indonesia dan Belanda pasca tahun 1940.
Pasca Indonesia merdeka dan memasuki awal th. 1950-an, kabinet pemerintahan Indonesia di bawah kendali Bung Karno jalankan nasionalisasi aset pemerintah kolonial Belanda menjadi milik pemerintah Indonesia. Oleh karena itu, jaringan Kereta Api Deli (DSM) diubah menjadi PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Divisi Regional-I Sumut(NAD-Medan)
Unit kereta api yang beroperasi di stasiun ini terdiri berasal dari sebagian model dan rute. Berikut adalah jadwal lengkap kereta api yang melayani keberangkatan berasal dari Stasiun Medan Kota (MDN):
Horas!!! Apa kabar semua teman-teman Railfans dan pecinta Kereta Api Indonesia..kali ini saya kembali lagi memposting Artikel Terbaru seputar kereta api indonesia.yang kali ini kita akan membahas Sejarah Stasiun Kereta Api Medan.
Medan sebagai kota bisnis tak lepas dari pengaruh Tembakau Deli. Dibangunnya Stasiun Kereta Api Medan, jadi pendukung Medan berkembang sebagai pusat perdagangan dan bisnis. Maraknya perdagangan Tembakau Deli membuat Belanda mulai berpikir sungguh-sungguh soal Tembakau Deli. Niat mengelolanya keluar dan keluar jadi satu peluang bisnis menjanjikan. Pada tahun 1862 Jacob Nienhuys akhirnya mendarat di Labuhan Deli. Belanda memberi amanah dengan cara membuat sebuah visi uji coba potensi tembakau. Hanya butuh dua tahun, Tembakau Deli bekembang pesat dan dicap dengan mutu terbaik. Hubungan dan juga jaringan kolonial Belanda yang luas membuat tembakau ini mempunyai pasar spesifik ke mancanegara yaitu Bremen dan Amsterdam. Perkembangan pesat Tembakau Deli ini pasti berpengaruh bagi kota Labuhan Deli. Labuhan Deli jadi pusat perdagangan dan pemerintahan dan menarik sejumlah investor dari mancanegara.
T.Cremer yakni manajer Perusahaan Deli (Deli Matschappij) memberi saran supaya membangun jaringan kereta api di Deli. Bahkan beliau mendesak supaya pembangunan dapat dibangun dan direalisasikan secepat kemungkinan mengingat pesatnya perkembangan perusahaan Perkebunan Deli. Dia termasuk udah memberi saran pembukaan jalan yang menghubungkan antara Medan-Berastagi dengan layanan hotel seperti Hotel Grand Berastagi dan Bukit Kubu yang saat ini sebagai tempat peristirahatan pebisnis perkebunan.
Di samping itu, berkembangnya Belawan sebagai bandar kapal ekspor hasil perkebunan ke Eropa telah pula mendorong laju percepatan pembangunan jaringan kereta api yang menghubungkan daerah-daerah perkebunan di Sumatra Timur. Namun pemerintah berpikiran jalur transportasi sungai dinilai cukup lambat didalam proses angkutan hasil mengolah perkebunan menuju Belawan. Pemerintah Belanda pun memiliki rencana pembangunan jaringan kereta api yang menghubungkan Belawan-Medan-Delitua-Timbang Langkat (Binjai). Pada bulan Juni 1883, proyek perkebunan Belanda dipindahtangankan berasal dari Deli Matschappij kepada Deli Spoorweg Matschappij (DSM). Pada tahun itu, presiden komisaris DSM, Peter Wilhem Janssen merealisaikan pembangunan rel kereta api yang menghubungkan Medan-Labuhan pada tanggal 25 Juli 1886.
Perkembangan relasi kereta api cukup penting seiring bersama ekspansi pebisnis perkebunan ke sebagian kawasan di Sumatera Timur. Pada th. 1888 kawasan-kawasan layaknya Belawan, Deli dan Binjai udah sanggup dilewati oleh kereta api. Tercatat pula Tjong A. Fie sebagai donatur pembangunan jaringan kereta Api Labuhan-Belawan. Pembangunan kereta api dilanjutkan bersama menghubungkan antara Lubuk Pakam-Bangun Purba yang sanggup digunakan terhadap th. 1904. Selanjutnya, terhadap th. 1916 dibangun rute Kereta Api yang menghubungkan Medan-Siantar yang menjadi pusat perkebunan teh di Siantar yang masih bertahan hingga kala ini. Pada th. 1929-1937 ikut pula dibangun jaringan Kereta Api yang menghubungkan Kisaran-Rantau Prapat.
Setelah tersebar luasnya jaringan kereta api yang menghubungkan Labuhan Deli bersama wilayah Sumatera Timur, kolonal Belanda konsisten mengembangakan jaringan Kereta Api Deli. Pengusaha Kereta Api Deli (DSM) merencanakan untuk menghubungkan jaringan kereta api Deli di Sumatera Timur bersama Kereta Api punya negara di Aceh (Atjeh Staatspoor) bersama jaringan Kereta Api Sumatera Barat. Dalam belajar kelayakan yang ditunaikan oleh DSM, direncanakan akan membangun jaringan kereta api Lubuk Linggau-Kota Pinang. Pembangunan jaringan kereta api di Sumatera Barat ditunaikan terutama dahulu yang menghubungkan lintas Taluk-Teluk Bayur selama 273 km, lintas Taluk-Tembilahan selama 212 km dan lintas Taluk-Pekan Baru selama 155 km. Pengusaha dan penguasa kolonial sudah merencanakan jaringan kereta api Trans Sumatra yang menghubungkan kota-kota di Sumatera, mulai dari Aceh sampai Palembang. Sumatera Timur (Medan) direncanakan sebagai Pusat perkebunan dan Belawan menjadi Pelabuhan Internasional eksport dan import.
Karyawan yang dipekerjakan terhadap perusahaan DSM adalah orang Eropa, Asia dan Inlanders. Hingga terhadap terhadap tahun 1939, perusahaan DSM telah punyai struktur organisasi yang jelas dan berkedudukan di Medan dan Amsterdam. Struktur organisasi dimaksud terdiri dari Dewan Komisaris, Direktur, Sekretaris, Komisi Wilayah Medan dan Administratur Medan. Tercatat pula, tidak benar seorang Dewan Komisi Wilayah Medan pernah dipegang oleh orang Indonesia yakni Djaidin Purba yang terhitung pernah menjabat sebagai Walikota Medan.
Medan udah direncanakan jadi kota berstandar internasional dan Sumatera Utara dibentuk sebagai kawasan pusat perkebunan di Indonesia. Hal ini tentu saja di dukung oleh pelabunan Belawan yang udah ramai dikunjungi sebelum saat kehadiran entrepreneur kolonial, di mana Belawan udah dikenal sebagai bandar niaga yang super repot terhadap abad 12-13M. Namun, usaha untuk menuntaskan jalan Kereta Api Trans Sumatera itu tidak tercapai seiring bersama meningkatnya ketegangan Indonesia dan Belanda pasca tahun 1940.
Pasca Indonesia merdeka dan memasuki awal th. 1950-an, kabinet pemerintahan Indonesia di bawah kendali Bung Karno jalankan nasionalisasi aset pemerintah kolonial Belanda menjadi milik pemerintah Indonesia. Oleh karena itu, jaringan Kereta Api Deli (DSM) diubah menjadi PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Divisi Regional-I Sumut(NAD-Medan)
Unit kereta api yang beroperasi di stasiun ini terdiri berasal dari sebagian model dan rute. Berikut adalah jadwal lengkap kereta api yang melayani keberangkatan berasal dari Stasiun Medan Kota (MDN):
- Kereta Api Sri Bilah Utama
- Kereta Api Sri Bilah Premium
- Kereta Api Putri Deli
- Kereta Api Siantar Express (Sireks)
- Kereta Api Sri Lelawangsa
- Kereta Api Bandara Kuala Namu
Stasiun Medan Kota (MDN) adalah stasiun kereta api yang kini jadi pusat fasilitas kereta api di lokasi Sumatera Utara. Stasiun yang berada tepat di pusat Kota Medan ini merupakan stasiun kereta api terbesar di Divisi Regional 1 Sumatera Utara dan NAD-Medan.Di samping bangunan stasiun terdapat monumen lokomotif uap bertipe 2-6-4T buatan Hartmann (Kemudian bernama Sächsische Maschinenfabrik) di Chemnitz, Jerman th. 1914. Stasiun Medan Kota ini tiap tiap harinya melayani 2000-2500 penumpang ke seantero Sumatera Utara.
Mungkin sekian saja artikel kita kali ini semoga bermanfaat,menambah wawasan dan informasi kita semua,tetap kunjungi Website ini sebagai majalah elektronik seputar kereta api indonesia.terima kasih sudah berkunjung,kunjungi terus:
www.anandarafi.com
youtube.com/c/anandarafichannel